SGA Meningkatkan Rekor Saat Membantai Kings. Malam Rabu di Paycom Center, 6 November 2025, menjadi pesta gol bagi Oklahoma City Thunder saat mereka membantai Sacramento Kings dengan skor telak 132-101 di pekan ke-11 NBA musim 2025/2026. Shai Gilgeous-Alexander (SGA), point guard bintang Thunder, lagi-lagi jadi sorotan utama dengan 30 poin, 3 assist, dan 2 steal dalam 29 menit bermain—performa yang tingkatkan rekor pribadinya jadi rata-rata 35,7 poin dalam 10 laga terakhir lawan Kings. Kemenangan ini bukan cuma poin mudah; ini pernyataan dominasi Thunder yang angkat rekor mereka jadi 9-2, lompat ke posisi pertama Wilayah Barat. SGA, yang musim ini catat 30+ poin di sembilan laga, bilang pasca-pertandingan: “Kings lawan tangguh, tapi kami main tim hari ini.” Di tengah sorak 18 ribu penggemar, laga ini tunjukkan Thunder lagi on fire—dari Isaiah Hartenstein yang dominasi paint dengan 33 poin hingga SGA yang pecahkan rekor streak 30+ poin lawan satu tim terbanyak di karirnya. Musim panjang ini, momen seperti ini yang bikin Thunder jadi penantang serius gelar. BERITA TERKINI
Dominasi SGA yang Pecahkan Rekor Pribadi: SGA Meningkatkan Rekor Saat Membantai Kings
Shai Gilgeous-Alexander tampil seperti mesin tak terhentikan sepanjang laga, dengan performa yang langsung tingkatkan rekornya lawan Kings jadi yang tertinggi di karir. Mulai kuarter pertama, ia cetak 12 poin lewat campuran drive eksplosif dan mid-range jumper akurat—shooting 11-dari-20 dari lapangan, termasuk 3-dari-6 dari jarak jauh. Gol pembuka, pull-up three dari logo di menit ke-2, langsung angkat sorak Paycom Center dan setir momentum Thunder unggul 15 poin awal. Di babak kedua, SGA lanjutkan pesta: assist no-look ke Chet Holmgren untuk dunk krusial, diikuti steal lawan De’Aaron Fox yang picu fast break mudah untuk 30 poin totalnya.
Rekor yang ditingkatkan? Ini streak kesembilan 30+ poin lawan Kings dalam 10 laga terakhir, rata-rata 35,7 poin—tertinggi di karirnya dan satu-satunya pemain aktif dengan mark seperti itu lawan satu tim. Musim ini, SGA sudah 30+ poin di sembilan laga, naikkan MVP odds-nya jadi favorit kedua. Pelatih Mark Daigneault puji: “Shai baca permainan seperti buku, ia tak paksa—itu kelas MVP.” Di usia 27, SGA tunjukkan kematangan: kurangi turnover jadi 1,8 per laga, tambah rebound 5,8 lawan Kings. Ini bukan fluke; ia manfaatkan spacing Thunder yang lebih baik, bikin Kings kewalahan tutup drive-nya. Performa ini langsung ubah narasi: dari “talenta” jadi “pembunuh serial” di playoff potensial.
Kontribusi Tim Thunder yang Lengkapi Dominasi: SGA Meningkatkan Rekor Saat Membantai Kings
Meski SGA ambil sorotan, kemenangan telak ini tak lepas dari kontribusi tim Thunder yang main seperti satu unit tak tergoyahkan. Isaiah Hartenstein jadi pahlawan tak terduga dengan 33 poin dan 12 rebound—dominan di paint yang paksa Kings kehilangan bola 15 kali. Chet Holmgren tambah 18 poin dan 4 blok, tutup ruang interior yang bikin Domantas Sabonis frustrasi dengan cuma 14 poin. Jalen Williams di sayap beri 20 poin efisien, termasuk three-pointer krusial di kuarter ketiga yang angkat lead jadi 25 poin.
Statistik tim mencolok: Thunder kuasai bola 52 persen, lepas 42 assist kolektif—tertinggi musim ini—dan kebobolan cuma 101 poin, ranking defense mereka naik jadi 5 liga. Daigneault bilang: “Kami main tim, Shai cuma pemanis—Hartenstein dan Holmgren bikin paint milik kami.” Ini chemistry musim kedua: dari start 9-1 awal, Thunder tunjukkan kedalaman—bench beri 48 poin, kurangi beban SGA. Lawan Kings, yang start 5-6, tak punya jawaban: Fox cuma 18 poin dari 6-dari-18, dan turnover 18 bikin Thunder picu 28 poin fast break. Kontribusi ini lengkapi rekor SGA: bukan solo heroik, tapi tim yang haus gelar.
Dampak Rekor SGA ke Klasemen dan Musim Thunder
Rekor yang ditingkatkan SGA punya efek riak langsung ke klasemen Thunder: dari posisi kedua jadi pemimpin Barat dengan 9-2, unggul dua laga dari Nuggets. Streak 30+ poin lawan Kings tingkatkan MVP case-nya—ia favorit utama dengan +200 odds—dan beri momentum untuk road trip empat laga mulai Rabu depan lawan Lakers. Daigneault rencanakan load management: SGA istirahat babak kedua lawan tim lemah, jaga stamina untuk playoff. Dampaknya luas: Thunder offense naik jadi 120 poin rata-rata, ranking 2 liga, dengan SGA kontribusi 40 persen poin clutch.
Secara musim, ini pernyataan: Thunder tak lagi tim muda; dengan SGA di puncak, Holmgren dan Williams di sisi, mereka penantang gelar—target final Barat pertama sejak 2016. Kings, di sisi lain, tertahan 5-6, dan kekalahan ini ingatkan soal defense bocor. SGA bilang: “Rekor ini buat tim, bukan saya—kami lapar ring lagi.” Di NBA 2025/2026 yang ketat, momen membantai seperti ini yang bentuk identitas: Thunder siap langkah selanjutnya, dengan SGA sebagai motor.
Kesimpulan
Shai Gilgeous-Alexander tingkatkan rekor streak 30+ poin lawan Kings adalah simbol dominasi Thunder di kemenangan telak 132-101: dari performa pribadi meledak hingga kontribusi tim yang solid, laga ini angkat mereka ke puncak Barat. Rekor ini tak cuma angka; itu pernyataan haus gelar, dengan SGA bukti MVP material. Paycom Center pulang eufotik, dan Thunder siap road trip dengan api membara. Musim panjang, tapi dengan bintang seperti Shai, mimpi ring terasa dekat—dan Kings cuma korban pertama dari banyak.