luka-doncic-sebut-dirinya-biang-kekalahan-dari-lakers-vs-suns

Luka Doncic Sebut Dirinya Biang Kekalahan dari Lakers vs Suns. Pada 1 Desember 2025, Los Angeles Lakers menelan kekalahan pahit 108-125 dari Phoenix Suns di Crypto.com Arena, mengakhiri streak kemenangan tujuh laga yang bikin fans berharap. Suns, meski tanpa Devin Booker yang absen cedera groin setelah 10 menit, tetap mendominasi lewat ledakan Dillon Brooks (33 poin) dan Collin Gillespie (28 poin), ciptakan 28 poin fastbreak. Lakers tampil ceroboh: 21 turnover berujung 32 poin lawan, plus possession lesu di kuarter kedua. Luka Doncic, bintang Slovenia berusia 26 tahun yang kini jadi pusat serangan Lakers, cetak 38 poin, 11 rebound, dan 5 assist—tapi sembilan turnover-nya jadi penyebab utama. Pasca-laga, Doncic buka suara blak-blakan di konferensi pers, sebut dirinya biang kekalahan: “Itu salah saya.” Komentar ini viral, soroti tanggung jawabnya di tengah musim di mana ia rata 35 poin, tapi turnover tinggi ancam ambisi tim. REVIEW KOMIK

Turnover Mematikan: Sembilan Kesalahan yang Biayai Mahal: Luka Doncic Sebut Dirinya Biang Kekalahan dari Lakers vs Suns

Doncic langsung tunjuk turnover sebagai dosa terbesarnya. “Saya beri bola gratis terlalu banyak, sembilan kali—itu yang bikin kami kalah,” katanya, suara penuh penyesalan tapi tenang seperti biasa. Dari 21 turnover Lakers, sembilan datang darinya: enam di babak pertama saja, termasuk dua live-ball yang Suns ubah jadi poin cepat. Suns manfaatkan ini untuk bangun keunggulan 15 poin di kuarter kedua, dengan transisi ganas yang bikin pertahanan Lakers ambruk.

Ini bukan isu baru; musim ini, Doncic rata 4,5 turnover per laga, tertinggi di tim, meski poinnya liga terbaik 35,3. Di laga ini, turnover-nya picu 18 poin langsung untuk Suns—termasuk dua steal Brooks yang berujung dunk. Doncic akui: “Saya harus lebih hati-hati, terutama saat tekanan tinggi.” Suns cuma enam turnover, ubah laga jadi pesta serangan balik. Komentar ini jadi pengingat: bakat Doncic luar biasa, tapi turnover seperti ini bisa hancurkan tim, terutama saat LeBron James cuma 10 poin dan Austin Reaves tambah lima turnover.

Kurang Fisik: Suns Dominasi di Bawah Ring: Luka Doncic Sebut Dirinya Biang Kekalahan dari Lakers vs Suns

Selain turnover, Doncic soroti kurang fisik sebagai andilnya. “Kami tak cukup agresif, terutama di paint—mereka dapat 28 poin fastbreak karena itu,” ujarnya, tunjukkan Suns kuasai rebound 48-35. Doncic, dengan 11 rebound-nya, menang 70 persen duel udara, tapi Suns manfaatkan kelemahan Lakers di switch defensif. Brooks dan Gillespie, meski tanpa Booker, tekan penuh—Doncic kesulitan ciptakan ruang untuk pick-and-roll dengan Anthony Davis.

Musim ini, Lakers kuat di paint dengan Davis, tapi lawan Suns, fisik kurang terasa: cuma 44 poin di area itu dibanding 56 Suns. Doncic bilang: “Saya harus pimpin dengan energi lebih, bukan cuma skor.” Ini relevan karena ia baru pulih dari manajemen beban awal musim; di streak menang, fisik tim solid, tapi back-to-back pasca-Pelicans bikin lelah. Suns shot 57 persen, manfaatkan kelemahan ini—Doncic sebut dirinya biang karena gagal atur tempo.

Tanggung Jawab Kapten: Luka Sebagai Pemimpin Baru

Yang paling mencuri perhatian, Doncic ambil peran kapten penuh. “Itu malam buruk saya, dan tim bayar harganya—saya harus lebih baik,” katanya, meski 38 poin-nya termasuk 20 di kuarter pertama (rekor sejarah kedua setelah Kobe Bryant). Ini kelima kalinya ia cetak 20 poin di satu kuarter, tapi turnover sembilan kali tertinggi musim ini. Di usia 26, Doncic rata triple-double potensial (35 poin, 8 rebound, 7 assist), tapi komentarnya tunjukkan kedewasaan: “Saya tak dominan seperti seharusnya, tapi itu pelajaran.”

Ini beda dari kritik fans soal egoisme; Doncic akui: “Kami main untuk tim, tapi malam ini saya egois dengan bola.” Pelatih JJ Redick puji: “Luka ambil blame, itu tanda pemimpin.” Di musim keempatnya, ia pimpin Lakers ke 15-5 sebelum kekalahan ini, tapi turnover tinggi (4,5 rata) ancam gelar. Komentar ini jadi viral, campur pujian atas akuntabilitas dan harapan ia perbaiki.

Kesimpulan

Luka Doncic sebut dirinya biang kekalahan Lakers dari Suns—turnover sembilan kali, kurang fisik, dan tanggung jawab kapten—sebagai panggilan bangun di musim panjang. Dengan 38 poin tapi kekalahan telak 108-125, frustrasinya tunjukkan beban bintang utama. Hingga 3 Desember 2025, komentar Luka viral, dorong Redick fokus passing dan energi jelang Raptors. Di usia 26, ia aset tak tergantikan; pelajaran ini bisa jadi katalisator. Lakers punya kedalaman, tapi tanpa Luka versi tangguh, kekalahan seperti ini bakal berulang. Musim 2025-26 masih panjang, dan Luka siap pimpin perubahan.

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *