Mengintip Latihan Basket Pemain Jimmy Butler. Pada 2 Oktober 2025, training camp Golden State Warriors di Chase Center memasuki hari kedua, dengan Jimmy Butler langsung jadi pusat sorotan setelah trade blockbuster offseason dari Miami Heat. Di usia 37 tahun, sang veteran tangguh ini tampil penuh determinasi, kontras dengan roster tua yang rata-rata 37,8 tahun—termasuk Steph Curry yang sebentar lagi 38 dan Draymond Green 36. Setelah memimpin minicamp pribadi di San Diego akhir September, di mana ia kumpulkan rekan seperti Moses Moody dan Quintin Post untuk scrimmage bonding, Butler integrasi cepat di bawah Steve Kerr. Pelatih itu puji leadership-nya di media day, sebut minicamp jadi fondasi identitas baru. Penggemar Warriors, yang haus gelar keenam pasca-dynasty lama, kini intip rutinitas Butler via clip tim: campuran mid-range presisi dan vibe tegas. Ini bukan adaptasi biasa; ini langkah Warriors bangun tim veteran siap tantang West yang muda dan lapar. BERITA BOLA
Latihan 1: Pemanasan dan Kondisi Fisik: Mengintip Latihan Basket Pemain Jimmy Butler
Sesi pagi dimulai pukul 9 pagi di gym Chase Center, Butler pimpin dynamic warm-up dengan jersey biru Warriors nomor 22—nomor baru yang ia pilih untuk hormati perjalanan karier. Ia jalani leg swings dan torso rotations melintasi baseline, diikuti calf stretches untuk jaga mobilitas pergelangan kakinya yang ikonik dari playoff run Heat. Trainer tim pantau via sensor, jaga detak jantung di 130-150 bpm, pertimbangkan usia dan riwayat ankle-nya. “Ini soal endurance, biar bisa grind 48 menit,” katanya saat jeda, sambil bagi towel ke Buddy Hield yang ikut tertawa.
Latihan lanjut ke conditioning circuit: stationary bike intervals 20 menit dengan resistance variabel, campur resistance band pulls untuk upper body. Butler selesaikan empat set, fokus core dengan Russian twists—ia tingkatkan durasi jadi 60 detik per sisi, polesan dari minicamp San Diego. Sesi ini 50 menit, diakhiri hydrotherapy pool untuk recovery. Yang menarik, ia ajak Al Horford ikut agility ladder, ciptakan momen veteran bonding di tengah roster tua. Pemanasan ini krusial bagi Butler; setelah pindah kota, ini ritual cegah cedera, bukti komitmennya jaga prime meski turning 37. Tubuhnya ramping tapi kokoh, siap transisi ke drill tanpa keluhan.
Latihan 2: Drill Shooting dan Pengembangan Keterampilan
Pindah ke half-court pukul 10.30 pagi, Butler kuasai shooting reps di bawah bimbingan asisten. Fokus utama: elbow mid-range dan pull-up jumpers, dengan Curry sebagai outlet pas. Dari 90 upaya, ia cetak 78—akurasi 87 persen—gerakannya efisien, manfaatkan pump fake untuk ciptakan ruang di traffic. “Konsisten form, abaikan umur,” gumamnya saat ulang release, sentuhan dari workout pribadinya offseason.
Drill berlanjut ke isolation simulations, di mana Butler simulasi clutch plays melawan Andrew Wiggins. Ia bereksperimen dengan quicker hesitations, hasilkan 75 persen conversion di fadeaways. Sesi ini 75 menit, diselingi iPad review untuk breakdown footwork. Butler tak segan koreksi Post soal mechanics: “Jaga balance, rookie—itu kunci di playoff.” Penutup: free throws di bawah tekanan, 28 dari 30, tunjukkan gene clutch-nya dari bubble era. Latihan ini soroti evolusi Butler di Warriors: dari Heat iso threat jadi off-ball spacer, siap sinergi dengan Curry untuk motion offense Kerr yang layered.
Latihan 3: Scrimmage Tim dan Mentoring
Puncak hari adalah scrimmage 5-on-5 pukul 1 siang, Butler anchor tim biru lawan tim putih. Peluit Kerr berbunyi, langsung Butler unggul lewat and-one drive setelah crossover lewati Moody—momen mirip minicamp San Diego. Dalam 15 menit, ia kumpul 20 poin, 6 assist, dan 4 rebound, termasuk kick-out crisp ke Hield untuk three. Fokus camp: defensive switches, dengan Butler pimpin help rotations yang bikin turnover naik.
Lebih dari stat, scrimmage jadi ajang mentoring. Saat timeout, ia tarik Wiggins diskusikan perimeter D: “Gunakan tangan aktif, force baseline.” Demonstrasi stance rendah picu anggukan setuju dari grup. Ada vibe ringan saat Butler troll Green dengan fake eurostep, gelak tawa isi arena—kontras intensity veteran. Skor akhir 68-63 untuk tim biru, Kerr puas dengan physicality, sebut Butler “glue guy” yang bikin identitas muncul. Ia tutup dengan group yoga, regang punggung pelan. Interaksinya dengan Post soroti visi Warriors: rookie cepat belajar dari minicamp, perkuat depth untuk matchup seperti Nuggets.
Kesimpulan: Mengintip Latihan Basket Pemain Jimmy Butler
Training camp Warriors Oktober 2025 ini jadi debut solid Jimmy Butler di Bay Area. Dari pemanasan disiplin hingga scrimmage penuh leadership, ia tak hanya adaptasi—ia bentuk tim, dengan minicamp San Diego jadi blueprint. Trade dari Heat bawa kritik awal soal usia, tapi grit-nya justru tambah toughness di roster tua. Dengan sinergi Curry-Butler dan mentoring Post, Golden State tak lagi dynasty pudar; mereka contender veteran siap. Preseason mulai akhir pekan, dan jika pola ini lanjut, Butler bisa ulangi Finals run-nya. Penggemar Chase Center boleh excited: Jimmy Buckets siap gertak lagi, bawa Warriors ke puncak West.