Pemilik OKC Ingin Timnya Juara Lagi Musim Ini. Clay Bennett, pemilik Oklahoma City Thunder, tak menyembunyikan ambisinya agar tim juara lagi musim 2025/26, tepat setelah euforia gelar pertama mereka di final NBA 2025. Pada acara end-of-season Juli lalu, Bennett tegas bilang, “Kami bangun ini untuk menang berulang, bukan sekali saja.” Thunder, yang kalahkan Boston Celtics dengan skor 4-2 di final Juni, kini jadi favorit utama Barat dengan odds +200 untuk ulangi prestasi. Di bawah pelatih Mark Daigneault dan general manager Sam Presti, skuad muda seperti Shai Gilgeous-Alexander dan Chet Holmgren siap pertahankan mahkota. Musim reguler dimulai besok lawan Los Angeles Clippers, dan Bennett yakin stabilitas organisasi jadi kunci utama. Ini bukan sekadar harapan; setelah investasi arena baru senilai 1 miliar dolar yang disetujui Juni lalu, Bennett lihat gelar kedua sebagai warisan abadi bagi OKC. Di usia 65 tahun, Bennett—yang beli tim 2006—siap all-in untuk dynasty, meski rumor penjualan tim beredar pasca-title. BERITA BOLA
Stabilitas Organisasi yang Jadi Fondasi Ambisi Bennett: Pemilik OKC Ingin Timnya Juara Lagi Musim Ini
Bennett dan Presti ciptakan fondasi kokoh sejak 2008, tapi gelar 2025 jadi puncak dari kesabaran panjang. Presti pegang jabatan GM sejak 2007 tanpa ganti, sementara Daigneault latih sejak 2020—jarang ada tim NBA se stabil ini. Bennett tolak jual meski valuasi tim tembus 4 miliar dolar pasca-championship, pilih reinvest untung ke infrastruktur. Arena baru di pusat kota OKC, yang siap 2028, tunjukkan visi jangka panjang: kapasitas 18 ribu kursi dengan fasilitas latihan canggih. Bennett bilang arena itu “untuk generasi Thunder selanjutnya, agar kami bisa juara berkali-kali.” Stabilitas ini hasilkan lonjakan: dari 40 kemenangan musim 2023/24 jadi 57 reguler tahun lalu, plus playoff sweep atas Pelicans di babak pertama. Bennett, yang hadapi kontroversi relokasi dari Seattle, kini ikon lokal—parade juara Juni tarik 500 ribu orang, rekor kota. Ambisinya realistis: Thunder rating defensif terbaik liga (104,2 poin diizinkan), dan Bennett siap tambah veteran via trade jika Presti butuh depth. Tak ada drama front office seperti rival; ini resep Bennett untuk repeat.
Kekuatan Skuad Muda yang Dukung Visi Juara Berulang: Pemilik OKC Ingin Timnya Juara Lagi Musim Ini
Thunder punya skuad idaman untuk ulangi gelar: rata-rata usia 24 tahun, campur talenta mentah dan matang. Shai Gilgeous-Alexander, MVP final 2025 dengan 32 poin rata-rata seri itu, jadi motor utama—ia cetak 30 poin di Game 7, plus 6 assist. Chet Holmgren, center rookie yang blok 2,3 tembakan per laga musim lalu, beri proteksi rim tak tertandingi. Jalen Williams tambah 18 poin fleksibel, sementara Josh Giddey matang jadi facilitator dengan 7,2 assist. Daigneault terapkan sistem switch bertahan yang batasi lawan ke 105 poin, sementara offensively, spacing dari Luguentz Dort (39 persen three-point) dan Isaiah Joe bikin SGA bebas isolasi. Pra-musim, Thunder menang tiga dari empat laga, dengan Holmgren 12 rebound rata-rata. Bennett dukung Presti tambah Isaiah Hartenstein dari Knicks untuk rebound kuat, lengkapi core. Visi juara berulang mirip Warriors 2017-18; Thunder punya kedalaman playoff, bench catat 40 poin rata-rata tahun lalu. Bennett sebut “kami tak puas satu gelar, target dynasty seperti Spurs.” Dengan jadwal Barat ketat, kekuatan ini bikin proyeksi 60 kemenangan—tertinggi liga.
Tantangan dan Strategi Bennett Hadapi Musim Depan
Bennett sadar repeat tak mudah; Barat penuh raksasa seperti Nuggets dengan Nikola Jokić dan Lakers dengan Luka Dončić. Cedera Holmgren musim lalu ajar pelajaran—ia absen 20 laga—jadi Bennett investasi 10 juta dolar ke tim medis untuk pencegahan. Strategi: load management ketat untuk SGA, istirahatkan di back-to-back, dan pantau trade deadline Januari untuk tambah shooter jika perlu. Bennett tolak jual tim meski tawaran 4,5 miliar dari investor Seattle, pilih fokus OKC—ia rencanakan parade tahunan jika juara lagi. Tantangan internal: Giddey butuh tingkatkan shooting (31 persen three-point), tapi Daigneault poles ia lewat drill offseason. Bennett, yang kritik Seattle fans anggap villain, kini hero lokal—ia bangun akademi pemuda gratis untuk 1.000 anak. Dengan arena baru, visi jangka panjang jelas: tiga gelar dalam lima tahun. Tantangan ini tak bikin Bennett mundur; ia bilang “kami siap perang, OKC layak dynasty.”
Kesimpulan
Clay Bennett ingin Thunder juara lagi musim 2025/26 karena fondasi stabilitas organisasi, kekuatan skuad muda, dan strategi tangguh hadapi tantangan. Setelah gelar pertama 2025, ambisinya jadi blueprint dynasty yang realistis. Dengan SGA sebagai bintang, Thunder siap dominasi Barat dan rebut cincin kedua. Musim baru dimulai, dan Bennett yakin OKC akan rayakan lagi. Penggemar boleh bermimpi besar—Thunder bukan underdog lagi, tapi raja yang siap bertahan. Di NBA kompetitif, cerita seperti ini yang bikin liga hidup: dari puing ke puncak, dan Bennett pegang kendali.