sga-menyamai-rekor-wilt-chamberlain

SGA Menyamai Rekor Wilt Chamberlain. Malam Minggu lalu, 30 November 2025, Paycom Center di Oklahoma City bergemuruh saat Thunder mengalahkan Portland Trail Blazers 123-115, tapi sorotan utama bukan pada kemenangan ke-20 dari 21 laga mereka—rekord terbaik liga musim ini. Shai Gilgeous-Alexander, kapten Thunder berusia 27 tahun, cetak 26 poin dengan efisiensi 8 dari 15 tembakan, termasuk 10 poin di kuarter keempat yang selamatkan tim dari comeback Blazers. Tapi prestasi sebenarnya: ini laga ke-93 berturut-turut SGA raih minimal 20 poin, lewati rekor Wilt Chamberlain 92 laga dari musim 1963-64, dan kini pegang posisi kedua terpanjang sepanjang sejarah NBA. Dengan rata-rata 32,6 poin musim ini, SGA bukan hanya MVP bertahan, tapi juga pemburu rekor legenda yang dulu kuasai liga dengan 50 poin rata-rata. Ini momen di mana masa kini bertemu sejarah, dan Thunder haus lebih. REVIEW KOMIK

Rekor Wilt Chamberlain yang Legendaris: SGA Menyamai Rekor Wilt Chamberlain

Wilt Chamberlain, ikon 1960-an yang dikenal sebagai “The Stilt”, pegang rekor tak tertandingi: 126 laga berturut-turut 20 poin lebih, dari Desember 1961 hingga Maret 1963 saat bermain untuk Philadelphia Warriors. Rekor keduanya, 92 laga di 1963-64, baru saja disalip SGA. Chamberlain, dengan 100 poin satu laga dan rata-rata 50,4 poin musim 1961-62, adalah monster fisik—7 kaki, kuat, dan tak terbendung. Tapi rekor ini tak cuma soal poin; itu simbol dominasi era pra-shot clock yang penuh pace tinggi dan kurang pertahanan zona. SGA, di era modern dengan spacing ketat dan analytics, samai itu tanpa kehilangan efisiensi—ia jarang main kuarter keempat penuh karena Thunder sering unggul besar. Pelatih Mark Daigneault bilang, “Wilt adalah Wilt, tapi Shai lakukan ini dengan cara yang lebih cerdas, lebih tim-oriented.”

Performa SGA yang Luar Biasa Musim Ini: SGA Menyamai Rekor Wilt Chamberlain

Musim 2025-26, SGA lagi on fire: 32,6 poin, 6,6 assist, dan 5,1 rebound per laga, dengan akurasi 51 persen lapangan dan 38 persen dari tiga angka. Streak 93 laga ini mulai sejak Desember 2024, lewati Oscar Robertson (79 laga) pada November lalu. Lawan Blazers, ia tak main di babak ketiga karena istirahat, tapi kembali clutch: pull-up jumper dan drive and-1 yang bikin skor 112-108. Thunder, dengan rekor 20-1, unggul Barat berkat SGA yang ciptakan 74 poin clutch—terbanyak liga. Ia juga pimpin free throw attempts (2.124) dan drives (5.079) sejak 2022-23. Rekan seperti Jalen Williams puji: “Lihat dia latihan musim panas, ini tak kaget—ia kerja gila-gilaan.” SGA, MVP 2025, tunjukkan evolusi dari scorer jadi floor general, tanpa turnover tinggi.

Dampak Rekor bagi Thunder dan NBA

Rekor ini angkat Thunder ke level baru: dari underdog jadi favorit gelar, dengan SGA sebagai jangkar. Ia tingkatkan moral skuad, di mana Chet Holmgren (17 poin, 10 rebound lawan Blazers) dan Williams (22 poin) bisa bersinar tanpa beban. Di NBA, ini picu diskusi: apakah SGA bisa pecah 126 laga Chamberlain? Ia butuh 33 laga lagi, dan laga ke-126 jatuh lawan Raptors di Toronto—negara asalnya. Media soroti perbandingan: Wilt dominan fisik, SGA pintar taktis di era isolasi rendah. Thunder, yang lolos NBA Cup semifinal, lihat ini sebagai booster playoff. Tapi SGA rendah hati: “Ini tim; rekor pribadi tak ada artinya tanpa kemenangan.” Dampak luas: inspirasi generasi muda, dan dorong Thunder ke target 60 kemenangan.

Kesimpulan

SGA samai rekor Wilt Chamberlain dengan 93 laga 20 poin berturut jadi babak baru dominasi Thunder, tunjukkan talenta modern bisa saingi legenda. Dari efisiensi 32 poin hingga leadership di lapangan, ia bukan cuma scorer—ia pemimpin yang haus gelar. Dengan 33 laga lagi ke rekor utama, musim ini potensial abadi bagi SGA dan Thunder. Di Paycom Center yang ramai, malam itu ingatkan: sejarah dibuat satu poin demi satu, dan SGA siap tulis namanya selamanya.

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *